Lama tidak tampil di depan publik, pensiunan Laksamana TNI-AL Widodo Adi Sucipto dipercaya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memegang pos Menko Politik, Hukum dan Keamanan. Prioritasnya menangani konflik dan terorisme. Prioritas lain, menyelamatkan sumber daya alam, komoditi hutan dan laut, dari pencurian.
Untuk meningkatkan koordinasi penanganan dan pemberantasan terorisme, Widodo membentuk sebuah badan tingkat domestik yang akan mengatur langkah-langkah operasional, termasuk payung hukum dan pendayagunaan aparat intelijen. Juga dibutuhkan dukungan dari publik untuk mengatasi aksi-aksi teror.
Widodo lahir di Boyolali, Jawa Tengah, 1 Agustus 1944. Dia menamatkan ABRI-AL tahun 1968.Satu-satunya Laksamana Angkatan Laut yang menjabat Panglima TNI (1999-2002).
Ketika menjabat Panglima TNI, Widodo melihat berkecamuknya konflik yang dipicu oleh perbedaan kepentingan antar kelompok. Kepentingan kelompok sangat mengemuka mengalahkan kepentingan bangsa dan negara. Karena itu, tiada hari adu pendapat untuk tujuan memenangkan kelompok sendiri.
Untuk keluar dari krisis, kata Widodo, bangsa ini harus mempererat rasa kebersamaan. Dengan demikian tidak ada persoalan bangsa yang tidak bisa diselesaikan. Krisis tidak bisa diselesaikan dengan menyalakan terus dendam dan permusuhan.
Prioritas utama lainnya, meredam konflik bersenjata di Aceh, Poso dan Papua. Soal status darurat sipil sudah diperpanjang dan terus menerus dievaluasi agar diturunkan statusnya menjadi tertib sipil. Operasi militer hanya dilakukan di sisa-sisa basis militer Gerakan Separatis Aceh.
Soal terorisme, Widodo ingin mengubah paradigma bahwa aksi terus melekat dengan ummat Islam. Sesungguhnya, kata Widodo, Islam itu agama yang menjunung perdamaian dan keselamatan ummat manusia, tanpa membedakan ummat dari agama dan bangsa apa pun.
Islam, kata Widodo, membawa missi keselamatan bagi seluruh alam. Membangkitkan sentimen agama hanya membuat bangsa ini terpuruk dan terpecah belah.
Ummat beragama diminta tidak terpedaya oleh informasi yang tidak jelas kebenarannya. "Sekarang yang benar bisajadi salah, yang salah bisa jadi benar," kata Widodo.
0 Response to "Widodo Adi SuciptoPrioritas Atasi Konflik & Teroris"
Posting Komentar