Ketika ditemui Espos di auditorium Unsa, Selasa (27/3), Arya mengungkapkan kalimat itu telah memotivasinya untuk terus bekerja keras meraih kesuksesan dalam bidang apapun.
“Dalam situasi sesulit apapun, kalau mau berusaha, manusia pasti bisa meraih keberhasilan. Itu keyakinan saya,” jelasnya.
Hal itu, katanya, karena manusia adalah makhluk sempurna yang telah diberikan anugerah berupa fisik dan pemikiran yang sempurna. Oleh karena itu, karunia tersebut harus disyukuri dengan menggunakannya dengan baik.
Di usianya yang masih muda, pria kelahiran 18 Mei 1985 ini masih memiliki banyak impian. Di bidang pendidikan, mahasiswa program doktor Universitas Merdeka Malang ini bertekad segera merampungkan studinya dan nanti bisa terus berkarya hingga gelar profesor diraih.
“Tentu saja pekerjaan utama sebagai dosen, juga harus meningkat kualitasnya,” ujarnya.
Dalam menghadapi karakter mahasiswa yang beragam, ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unsa ini berpendapat seorang dosen harus bersikap arif bijaksana. Jika ada mahasiswa yang susah, justru harus didekati, bukan diperlakukan secara keras.
Suami Karunia Budiwati ini memilih profesi dosen karena panggilan hati. Hal itu didasari pemikiran bahwa seorang dosen adalah mereka yang mau menularkan ilmunya kepada banyak orang. Seseorang yang mau membagi ilmunya, insya Allah dekat dengan surga. “Ya saya pasti ingin masuk surga. Jadi saya pilih profesi ini meski ketika dibandingkan antara menjadi dosen dan menjadi wiraswasta, penghasilannya lebih kecil seorang dosen,” ujarnya.
Tak hanya bergelut di bidang pendidikan, ayah satu orang anak ini juga memiliki usaha sambilan. “Ada kegiatan wiraswasta, tapi belum besar skalanya,” ujarnya.
Sumber: http://www.solopos.com
0 Response to "Berbagi Ilmu Arya Surendra"
Posting Komentar