Ali yang kini tinggal di daerah Nusukan, Banjarsari, Solo itu, juga mengaku beberapa orang melihat kesan sangar melekat di diri Ali. Kesan itu tak lain didukung oleh perawakannya tadi. “Iya, saya juga heran memangnya apa alasan memandang saya sebagai orang sangar?,” tanyanya kepada Espos saat itu.
“Don’t judge the book by its cover,” mungkin ada benarnya istilah itu diterapkan kepada orang ini. Buktinya, sejumlah ibu yang menunggui anak-anak mereka berlatih taekwondo di dojang itu terlihat santai-santai saja bercanda bersama Ali di beberapa waktu senggang.
Selain punya selera humor, Ali merasa komunikasi dengan orangtua siswanya wajib dibangun sekondusif mungkin. Terang, karena program pelatihan beserta prospek siswa menekuni olahraga bela diri itu sangat penting dikomunikasikan antara pelatih dan orangtua siswa secara intens.
Tak hanya di dojang itu, potensi pendekatan Ali kepada para atlet taekwondo pun mendapat kepercayaan. Sejak Desember 2011 lalu, Ali ditunjuk sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) Taekwondo Indonesia Pengkot Solo.
Dominasi atlet taekwondo Solo dalam Popda Soloraya, Selasa (27/3) lalu, menjadi salah satu pembuktian kinerja Binpres TI Pengkot Solo. Ali yang tak luput berperan dalam peraihan prestasi itu masih merasa tertuntut peka mengiring talenta-talenta taekwondoin Solo.
Saat ini, terdapat empat atlet taekwondo Solo yang masuk pelatnas. Ali tak ingin berhenti di titik itu. “Saya bercita-cita, Solo bisa lebih banyak meretaskan bibit-bibit berpotensi. Dan yang sudah di pelatnas, mereka juga harus menunjukkan prestasi untuk mengharumkan Indonesia di dunia,” tegas alumnus FPOK UNS yang kini masih berstatus lajang itu.
Sumber: http://www.solopos.com
0 Response to "Kesan Garang Ali Solikhin"
Posting Komentar