Latest News

Sang Legenda Jamu Dari Solo

Jamu sudah dikenal di Indonesia khususnya di Jawa sebagai perawatan kesehatan sehari-hari, maupun sebagai sarana pemulihan kesehatan bila sembuh dari sakit. Dengan demikian penggunaaan jamu sejak dahulu kala bermanfaat untuk prefentif, promotif, curatif, dan rehabilitatif.
Penduduk di tanah Jawa, dengan dilingkungi oleh alam tetumbuhan yang berlimpah ruah diatas tanah yang subur, yang dalam istilah pewayangan disebut "Gemah Ripah loh Jinawi", menggunakan jamu tidak hanya untuk melengkapi makan sehatnya sehari-hari. Namun, juga digunakan sebagai sarana perawatan kesehatan, kebugaran, dan keawetan tubuh dan penampilannya.
Penggunaannya telah berakar sedemikian kuatnya dalam kehidupan masyarakat sampai sekarang, meskipun sejak seabad yang lalu pendidikan kedokteran dengan obat-obat modern telah dikenal di Indonesia. Terutama di Keraton Jawa, dengan para pujangganya yang telah memiliki berbagai ilmu dan falsafahnya dengan tugasnya sebagai penasehat Raja, tidak henti-hentinya mencari penemuan-penemuan yang dapat memberikan manfaat bagi Raja dan keluarganya baik secara fisik, mental, dan spiritualnya, kesejahteraan rakyat dan kemakmuran.
Tentu saja penelitian yang dilakukan oleh para ahli yang ditugaskan, memakan waktu yang cukup lama, dengan cara mengamati dan melihat bentuknya, warnanya, baunya dan rasanya disebut oleh ahli tumbuh-tumbuhan Jerman sebagai "Form Natur" yang dapat memberi inspirasi dalam menemukan khasiat tumbuh-tumbuhan. Setiap jenis dan bentuk warna dan rasanya dicoba dan dirasakan, diminum dan dipraktekkan bertahun-tahun. Memang ada pernyataan ahli herbalis di German, bahwa bentuk tanaman sering memberi pertanda mengenai khasiat tanaman tersebut.
Kita bisa melihat seperti daun songket (morschosma polysta chysum benth) yang berbentuk jantung, pada berbagai kepustakaan dinyatakan sebagai perawatan memperkuat kerja jantung. Lain lagi bila kita melihat bentuk kayu lanang, yang banyak dipakai untuk ramuan jamu bagi pria. Ceritera lain, daun yang berwarna kemerah-merahan yang membentuk inspirasi penemuannya untuk dicoba dan sampai saat ini masuk dalam kepustakaan luar negeri maupun dalam negeri. Sebagai contoh, daun sambung getih/sambung darah (excoecania bicolor Hassk) yang warnanya kemerah-merahan, dinyatakan sebagai obat batuk darah (sakit paru-paru), haid yang terlalu banyak (wanita hamil tidak di anjurkan).
Begitu juga kayu merah (euphorbia pulchersima wild) yang dikatakan berkhasiat untuk buangan darah (kayunya), batuk darah (daunnya). Daun miana (coleus atropurpureus benth) yang tipis berwarna kemerah -merahan juga sering dipakai mengobati luka, daunnya ditumbuk lembut dan ditempelkan pada luka berdarah. Warna kekuningan dari rimpang temu giring dan rimpang kunyit sangat baik untuk perawatan kulit yang berkhasiat menguningkan dan mencerahkan kulit.
Untuk mempertahankan diri agar tetap eksis, manusia sejak dahulu senantiasa mencari akal bagaimana mempertahankan kehidupan dan tetap sehat, mencari apa saja yang dapat ditemukan di sekelilingnya dan dari situlah antara lain jamu- jamu perawatan tradisional pijat pengobatan spiritual ditemukan.
Indonesia yang memiliki kekayaaan alam berupa tumbuh-tumbuhan yang berjumlah kira-kira 10.000 species, merupakan nomor dua terbesar di dunia setelah Brasilia. Sangat kaya akan ilmu perawatan kesehatan dengan tumbuh-tumbuhan (jamu).
Pengobatan modern juga berasal dari metode tradisional di waktu yang lalu. Menurut World Health Organization (WHO), kira kira 80% dari penduduk dunia yang berjumlah 4 miliar penduduk, percaya pada manfaat tumbuh-tumbuhan untuk kesehatan dan kebugaran tubuh, dan masyarakat modernpun akhirnya juga menggebu-gebu mencintai pemakaian bahan-bahan alam segar untuk supplemen, makanan, minuman dan sarana kecantikan dan penampilan bagi pria dan wanita.
Banyak dokter-dokter di negara maju dengan perannya sebagai ahli homeopathy, naturopathy lebih senang memberikan obat alam kepada pasien-pasiennya. Para ahli percaya bahwa mencegah merupakan pendekatan yang paling praktis dan baik untuk memperoleh hidup sehat.
Pengobatan modern mengambil posisi bahwa orang datang harus sedang sakit dan diobati sesuai sebab dan symptom masalahnya untuk diobati. Pengobatan secara alami melihat pada individu secara menyeluruh dan merawat badan seseorang dengan pendekatan holistic untuk mencegah masalah sebelum muncul. Dia memberikan metode secara alami berasal dari sumber alam yang berbeda dengan obat-obatan sintetis.
Jamu dibuat sebagai makanan sehari-hari yang merawat dan mempertahankan energi badan yang vital, dia membantu badan kita untuk mengobati diri secara alami. Jamu obat-obatan alami tidak bermaksud untuk mengganti obat penemuan modern terbaru, namun hendaknya tidak dilupakan atau diabaikan karena dapat memberikan kontribusi yang besar untuk perawatan kesehatan manusia.
Dengan penelitian-penelitian yang terus berkembang terhadap bahan alam oleh para ahli dari barat dan berbagai negara, bukan tidak mungkin akan ditemukan sesuatu yang signifikan khasiatnya untuk pengobatan penyakit yang sekarang banyak diderita manusia dan belum punya penjelasan mengenai sebab musababnya serta pengobatannya. Yang jelas tumbuh-tumbuhan mengandung nutrisi, zat-zat aktif yang dapat membantu sesorang untuk merawat dirinya dengan cara prefentif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.
Memang pada umumnya khasiat dari jamu tidak langsung dapat dirasakan, cara kerjanya bertahap dengan terus-menerus pemakaiannya. Namun cara pengobatan yang bertahap itu mempunyai hasil pengobatan yang permanen, bukan sementara, karena ramuan tersebut sekaligus memiliki khasiat memperkuat daya tahan tubuh dengan nutrisi yang terdapat di dalamnya, seperti mineral-mineral, vitamin-vitamin auxins, hormones, enzyme, chlorophyll, fatty acid, serat-serat, dan lain-lain komponen yang penting.
Oleh karena itu jamu memberikan badan kita cukup nutrisi yang dibutuhkan tubuh yang dapat memperkuat system immune (daya tahan tubuh) serta membantu system penyembuhan yang ada dalam badan kita secara alami.
Di dalam tumbuh-tumbuhan terdapat zat yang dapat merawat system nerves (syaraf) organ-organ dalam tubuh, itu dapat dikenal antara lain pada buah pala, system pencernaan dengan daun sembung, system peredaran darah dengan rimpang temulawak, system urine dengan daun kumis kucing, dan lain-lain.
Jadi dengan perawatan yang teratur secara rutin dengan rempah -rempah yang terdiri dari bahan-bahan tumbuhan yang terdiri dari akar kulit pohon, daun-daunan, biji-bijian, bunga-bungaan, dan buah-buahan memiliki khasiat turun temurun. Ramuan yang ada di dalam jamu terdiri dari berbagai bagian bahan tumbuh-tumbuhan yang saling bekerja sama membantu perawatan dan untuk pencegahan penyakit.

0 Response to "Sang Legenda Jamu Dari Solo"