Legenda Jamu Indonesia BRAy Mooryati Soedibyo terus melegenda sebagai pakar dan pelaku industri jamu terkemuka yang diakui dunia internasional. Warisan tradisional nenek moyang dari lingkungan keraton kerajaan Jawa, yang hampir terpendam bahkan dilupakan masyarakat sebagai bagian utuh tak terpisahkan dari perawatan kesehatan dan kecantikan tubuh, olehnya diangkat kembali ke permukaan. Dalam sentuhan tangan dinginnya jamu merek Mustika Ratu mampu dipersandingkan bersaing sejajar bahkan mengunguli obat-obatan klinis (kimiawi) keluaran industri farmasi.
Ia adalah penerima anugerah "Best of the Best Entrepreneur of the Year dari Ernst & Young", wanita satu-satunya eksekutif puncak perusahaan yang hadir di Monte Carlo, Monaco 4-8 Juni 2003 saat penganugerahan dan pertemuan tahunan E&Y. Di usia senja ia tetap berbakti kepada bangsa sebagai "senator" (Dewan Perwakilan Daerah), mewakili DKI Jakarta sambil bergiat menyelesaikan studi doktoralnya di Universitas Indonesia. "Sang Lengendaris Industri Jamu" ini masih ingin lebih banyak mengukir prestasi dan catatan emas keberhasilan.
Mooryati Soedibyo kelahiran Surakarta 5 Januari 1928, adalah penggali, pejuang, pemrakarsa, dan pelaku industri jamu. Ia ibu lima orang anak, menikah tahun 1956 dengan Ir Soedibyo Purbo Hadiningrat, M.Sc. Pernikahan menandai perubahan hidup putri keraton cantik jelita dari yang serba dilayani menjadi melayani. Ia harus ikut suami bertugas ke Sumatera Utara sebagai Kepala Kantor Wilayah Perindustrian. Ia, mengawali prakarsa menjadi legenda penggagas kemajuan industri jamu dengan membawa jamu masuk ke salon-salon kecantikan pada tahun 1975.
Mooryati Soedibyo awalnya merintis usaha jamu di tahun 1960-an tak lama setelah menikah. Eskalasinya kemudian meningkat sesudah ke-5 anaknya bertumbuh besar, ditambah statusnya sebagai istri seorang pegawai negeri memberi banyak kebebasan dan waktu luang untuk berkreasi meracik jamu.
Selain pandai meracik jamu ia juga pandai "meracik" kemampuan politik. Buktinya, mantan anggota MPR-RI tahun 1997 ini terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari daerah pemilihan DKI Jakarta, pada Pemilu Legislatif 5 April 2004 lalu. Suara yang diraihnya terbesar nomor satu dibanding tiga tokoh politik terpilih lainnya.
Ia menjadi "senator" (DPD) tidak semata mengandalkan popularitas, mengingat seantero tanah air Indonesia penikmat dan pengguna jamu, bahkan yang tak pernah minum jamu pun pasti sudah pernah mendengar namanya sebagai produsen jamu tersohor. Jika ditelisik ke belakang, urusan politik dan kemasyarakatan sudah semenjak gadis digeluti ibu yang mengikuti Program Doktoral S-3 Minat Utama Marketing -Strategic Management di Universitas Indonesia, Jakarta, sejak September 2003.
Dalam catatan pribadi "meracik" kemampuan politik, Mooryati Soedibyo adalah mantan aktivis Lasykar Putri Surakarta berjuang bersama rakyat sebagai relawan PMI Rumah Sakit Kadipolo tahun 1947-1948, saat terjadi Clash-II. Pada kesempatan itu ia aktif memberikan konsumsi bagi para pejuang tentara yang melawan Belanda dan berlindung di Keraton Surakarta.
Cantik sejak belia
Bagi Putri Keraton Mangkunegaran, Solo ini jamu adalah obat untuk memelihara kesehatan dan kosmetika untuk merawat kecantikan tubuh.Jaringan pemasaran produk-produk obat dan kosmetika yang dihasilkan perusahaan yang didirikannya tahun 1975, PT Mustika Ratu, sudah menjangkau mancanegara seperti Malaysia, Singapura, Philipina, Taiwan, Jepang, Timur Tengah, Rusia, dan Belanda. Malah, sedang dijajaki pemasaran baru menjangkau Mesir, Cina, Australia, Inggris, dan Eropa Timur.
Ekspor jamu-jamuan Mustika Ratu menyumbang pendapatan 15% dari total penjualan perusahaan, mengukuhkannya sebagai pemasok jamu dan kosmetik tradisional yang leluasa membuka jaringan ditribusi baru ke seluruh penjuru dunia.
Lulusan Sarjana Sastra Inggris Universitas Terbuka, dan penyandang gelar S-2 Linguistik dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, ini menyebutkan krisis moneter boleh menurunkan tingkat daya beli masyarakat Indonesia. Namun, kondisi demikian justru mendorongnya untuk mengambil langkah ekspansi pasar ke luar negeri. Nilai tukar rupiah yang pernah melemah membuat Mustika Ratu mengalami lonjakan pendapatan dari hasil ekspor.
Anak ketiga dari lima bersaudara ini menyandang nama lengkap BRAy Mooryati Soedibyo, S.S., M.Hum. Ayahnya bernama KRMTA Poornomo Hadiningrat, mantan Bupati Brebes yang Putra KPH Hadiningrat Bupati di Demak. Sedangkan ibunya, GRA. Kussalbiyah adalah Putri SriSusuhunan Pakoe Boewono X dari Keraton Surakarta Hadiningrat. Mooryati Soedibyo yang kecantikannya masih tetap terpancar kendati usianya sudah lebih tua dari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, semenjak kecil hidup bersama dan dibesarkan oleh kakek dan neneknya Sri Susuhunan Paku Buwono X di lingkungan Keraton Surakarta Hadiningrat.BRAy Mooryati Soedibyo adalah keturunan langsung dari Pakoe Buwono X dari garis ibu.
Karenanya tidaklah salah jika ia segera mengambil inisiatif dan menyediakan rumahnya Dalem Purnomo, di Jalan Moewardi Solo, dijadikan tempat penobatan Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Tedjowulan sebagai putra mahkota baru bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Ario Anom (KGPAA) untuk menjadi Susuhunan Paku Buwono XIII menggantikan almarhum Paku Buwono XII, pada Selasa 31 Agustus 2004 lalu.
Evolusi jamuMustika Ratu adalah potret keberhasilan evolusi pengolahan jamu. Jamu menjadi bagian dari gaya hidup modern yang tak terpisahkan. Khasiat jamu yang demikian baik merawat kesehatan dan kecantikan tubuh, dimunculkan dalam beragam produk dan kemasan yang menarik. Jamu, diramu dan digali dari kekayaan keanekaragaman tumbuh-tumbuhan yang ada di Indonesia. Jamu tak lagi harus diminum bergelas-gelas untuk merawat kesehatan dan mempercantik tubuh, misalnya. Melainkan, bisa dalam bentuk ekstrak pil yang merupakan intisari beragam jenis dan jumlah tumbuh-tumbuhan.
Di tangan ahli Mooryati Soedibyo jamu menjadi sama bergengsinya dengan produk obat-obatan dan kosmetika kecantikan modern. Telah diolah berdasarkan modernisasi teknologi dan industrialisasi, sehingga jamu bisa berbentuk ekstrak dalam kemasan pil. Jamu tetap mempertahankan identitas dan "merek dagangnya" sebagai jamu. Sebab di situlah letak kekayaan jamu sebagai warisan nenek moyang yang luhur, sekaligus membedakannya dengan obat-obat dan produk kecantikan lain keluaran industri farmasi. Pada jamu terdapat pula pengagungan masyarakat akan kepandaian nenek moyang memelihara tubuh dan kecantikan diwariskan secara turun-temurun khususnya di lingkungan keraton.
Penggunaan identitas dan sebutan jamu adalah jaminan lain lain tersedianya pangsa pasar luas. Sebab ini menyangkut kepercayaan masyarakat terhadap khasiat jamu yang tak lekang oleh panas dan tak lapuk oleh hujan. Malah, di abad globalisasi semakin berkembang kebiasaan dan gaya hidup baru untuk kembali ke alam, back to nature di seluruh dunia dengan menggandrungi produk yang terbuat dari bahan alami dan proses produksi tidak merusak kelestarian alam. Jadilah masyarakat kalangan bawah hingga elit menjadi pengguna fanatik jamu untuk menjaga kesehatan dan merawat kecantikan tubuh.
Mooryati Soedibyo berhasil mempersandingkan kesejajaran jamu dengan obat-obatan modern bukan secara mudah. Produk jamu kosmetika tradisional keluaran Mustika Ratu selalu dipertahankan dibuat dari bahan alami. Hampir seluruh produk Mustika Ratu diramu sesuai resep leluhur, pusaka keraton Surakarta Hadiningrat yang diwariskan turun temurun. Perbedaannya adalah, produk-produk jamu itu kini dibuat dengan menggunakan tehnik dan mesin modern yang memenuhi standar ketat kualitas dan keamanan.
Berawal dari rumahHidup bersama dan dibesarkan oleh kakek dan nenek Sri Susuhunan Paku Buwono X di Keraton Surakarta Hadiningrat, semenjak kecil Mooryati Soedibyo menjalani keseharian hidup penuh dalam tradisi-tradisi ningrat. Demikian pula, ia tekun mempelajari seni meracik jamu dan perawatan kesehatan serta kecantikan tradisional, serta mendalami beragam jenis kesenian tradisional Jawa. Ia dibimbing langsung oleh eyang puterinya mempelajari dan mewarisi pengetahuan memilih tetumbuhan berkhasiat, lalu meraciknya untuk merawat kesehatan dan kecantikan tubuh.
Tak heran jika pada usia 15 tahun ia sudah menguasai tehnik-tehnik tata rias dengan baik. Ia sangat cekatan membantu merias para penari Bedhaya dan Serimpi setiap kali penari itu hendak menari di Pendhapa Ageng Keraton Surakarta. Ngadi Saliro Ngadi Busono dan Tata Krama Jawa juga dikuasainya dengan baik.
Setelah tahun 1956 menikah dan mengikuti suami bertugas ke Sumatera Utara, terbukalah kesempatan bagi ibu muda Mooryati Soedibyo mengembangkan keterampilan mengolah jamu sebagai pengisi waktu luang penyalur hobi dan obat rindu akan leluhur keraton. Ia, antara lain membuat lulur dan jamu yang dibagikan secara gratis kepada para istri sejawat suaminya. Semata-mata demi hobi, ia dengan senang hati mau membuatkan jamu Komajaya, Komaratih, Lulur, Mangir, Parem Lengkap, dan sebagainya pesanan ibu-ibu yang berniat menikahkan anak. Sebagai istri seorang Kakanwil, merangkap Ketua Umum Rukun Istri Departemen Perindustrian (RIAN), ia berhasil membangun hubungan persahabatan secara luas dengan siapa saja tanpa batas.
Ia akhirnya merasa kewalahan. Pesanan ramuan buatan tanggannya tak lagi bisa dilayani dengan cuma-cuma. Ramuan beras kencur ramuan tangannya berhasil menarik minat pelanggan, sehingga semua pelanggan itu mau mengambil sendiri secara teratur ke rumah. Ia, mulai tahun 1973 konsentrasi penuh membuat jamu dibantu dua orang teman, dengan modal usaha awal Rp 25.000. Ia memulainya dari industri rumahan. Tak lama, tahun 1975 Mooryati Soedibyo resmi mendirikan PT Mustika Ratu untuk memayungi usaha pembuatan jamunya.
Mustika Ratu awalnya memproduksi lima macam jamu saja. Yaitu Perawatan Wanita, Perawatan Remaja Puteri, Sedet Saliro (pelangsing tubuh), Sepetan Sari (keputihan), Kesepuhan (Menopause), ditambah beberapa macam kosmetik tradisional leluhur, seperti Mangir, Bedak Dingin, dan Air Mawar. Pada tahun yang sama, 1975, Mooryati Soedibyo menggagas sekaligus melaksanakan mengajarkan ilmu kecantikan secara tradisional kepada para ahli kecantikan, pemilik salon, dan sanggar-sanggar. Usahanya semakin berkembang jumlah karyawan bertambah.
Pada tahun 1978 produk-produk Mustika Ratu mulai didistribusikan ke toko-toko, melalui salon-salon kecantikan yang meminta menjadi agen. Dan, memasuki awal tahun 1980-an Mustika Ratu mulai ekspansi mengembangkan jenis-jenis kosmetik tradisional. Masyarakat mulai akrab mengenal dan menggunakan produk-produk kecantikan tradisional keluaran Mustika Ratu, yang gencar dipopulerkan melalui artikel dan konsultasi kecantikan di majalah, serta melalui kegiatan periklanan di media cetak dan elektronik.
BRAy Mooryati Soedibyo harus merelakan garasi rumahnya penuh dengan bahan baku jamu, yang baunya menyebar hingga keluar rumah. Ia memang mengawali bisnis jamunya sebagai industri rumahan. Bahan-bahan kemasan ikut pula mengambil tempat hingga menyentuh atap rumah. Ia lalu melengkapi diri dengan pengadaan sebuah mesin sederhana pembuatan pil, yang didatangkan khusus dari Taiwan.
Skala industriTitik balik penggunaan mesin ini menandai dimulainya ekspansi perusahaan. Sebab dalam waktu singkat sudah berdiri bangunan semi permanen dari kayu di Ciracas, Jakarta Timur, yang kini digunakan sebagai lokasi pabrik. Sedikit demi sedikit modal yang terkumpul dari keuntungan usaha digunakan untuk mendirikan dua jalur produksi baru, dengan luas masing-masing 2.000 meter persegi.
Akhirnya pada 8 April 1981 resmilah pabrik PT Mustika Ratu beroperasi, diresmikan sendiri oleh Menteri Kesehatan RI dr. Soewardjono Soeryaningrat dengan dukungan 150 orang karyawan, berlokasi di Ciracas, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Ini adalah pabrik kosmetika terbesar dan terlengkap pertama di Indonesia ketika itu. Dan berselang empat tahun kemudian perusahaan mulai menggunakan mesin khusus untuk memproduksi minuman segar (Beras Kencur). Kali ini, mesin baru PT Mustika Ratu memperoleh kepercayaan besar diresmikan pemakaiannya oleh Ibu Negara, Ny Tien soeharto.
Pabrik ini setiap tahun memperoleh kunjungan kehormatan dari Miss Universe, ratu sejagat yang setiap kali ratu yang baru terpilih selalu diundang hadir ke Indonesia menyaksikan pemilihan Putri Indonesia. Tentang keistimewaannya sebagai pemegang hak franchise Miss Universe, Miss World, dan Miss Wolrd University, demikian pula sebagai pendiri dan ketua umum Yayasan Putri Indonesia yang tiap tahun mengadakan ajang pemilihan Putri Indonesia, banyak membantu mempromosikan produk-produk kecantikan Mustika Ratu.
Di ajang pemilihan Putri Indonesia Mooryati memadukan kegiatan mempromosikan produk-produk kosmetika Indonesia, membantu program pariwisata, serta menunjukkan tingginya kepedulian sosialnya di usia tua yang bukan hanya tetap cantik dan awet muda namun makin gesit melihat peluang bisnis. Kepada Putri Indonesia, misalnya, disebutkannya secara ketat diberikan penilaian tiga hal penting yakni tentang kecantikan, kecerdasan, dan perilaku yang jika disederhanakan menjadi tiga B: beauty, brain, dan behaviour. Ketiga unsur tak bisa dipisahkan selain cantik Putri Indonesia juga harus cerdas dan tidak boleh sombong.
Kepada setiap Putri Indonesia Mooryati menugaskan bicara dan menjadi duta kecantikan produk-produk kosmetika Mustika Ratu, tampil di berbagai ajang seminar ekonomi, teknologi, pariwisata, dan politik,menjelaskan masalah komoditi ekspor Indonesia pada ajang-ajang pameran produksi.
"Model" terbaik Putri Indonesia tada lain sesungguhnya adalah BRAy Mooryati Soedibyo sendiri. Ia, yang semenjak muda belia, gadis remaja, hingga di usia senja selalu memiliki ketiga unsur cantik, cerdas, dan berperilaku baik dan santun sebagai putri keraton. Kecantikannya hingga kini jelas masih terlihat dari raut wajah berikut penampilannya yang selalu menawan dan cantik. Ia juga cerdas dan tak ingin berhenti menggali ilmu di dalam dan luar negeri, baik pendidikan akademis maupun kursus-kursus.
Setelah menyelesaikan Program Diploma-3 Jurusan Sastra Inggris tahun 1954 di Universitas Saraswati Surakarta, tahun 1977 ia mengikuti pendidikan Bahasa Inggris hingga tingkat VI di Centre Cultural Francais, dan tahun 1981 mengikuti pendidikan Ahli Kecantikan Internasional Cidesco di Vancouver, Kanada. Pada tahun 1995 ia berhasil memperoleh gelar doktor kehormatan (honoris causa) dari Pacific Western University, Los Angeles, Amerika Serikat.
Oktober 2000 resmi menyelesaikan pendidikan sarjana S-1 Jurusan Penterjemah (Translation) dari Universitas Terbuka, Jakarta. Pada Januari 2003 meningkat lagi ia berhasil menyelesaikan pendidikan S-2 Program Studi Linguistik Penerjemahan Bahasa Inggris Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Solo. Tak puas di situ, sejak September 2003 Mooryati Soedibyo mengikuti Kuliah Doktoral S-3 Minat Utama Marketing-Strategi Management di Universitas Indonesia, Depok.
Beragam ilmu yang dimiliki dengan murah hati dibagikannya ke semua orang. Ia aktif membawakan ceramah-ceramah tingkat nasional dan internasional di dalam dan luar negeri dengan beragam topik pembicaraan. Seperti tentang jamu, kecantikan, kesehatan, bisnis, lingkungan, keluarga, dan lain sebagainya. Mengarang buku adalah cara lain membagi ilmu. Ia tercatat telah mengarang empat judul buku, yakni "Seni Ngadi Saliro dan Ngadi Busono" (1978), "Alam Sumber Kesehatan" (1998), "Pengantin Indonesia" (2000), dan yang terbaru berjudul "Busana Keraton Surakarta Hadiningrat" (2003).
Khusus untuk tata rias, pemegang posisi direktur utama pada empat perusahaan miliknya, PT Mustika Ratu Tbk, PT Mustika Ratu Investama, PT Mustika Ratu Centre, dan pada PT Mustika Princess Hotel, Mooryati Soedibyo meraih banyak prestasi di dalam negeri dan luar negeri. Ia adalah juara umum lomba tata rias Asian Beauty Congress di Hongkong Maret 1981 bertemakan Dewi Shinta, juara umum lomba tata rias Cidesso di Kanada Juli 1984 dengan tema Paksi Jatayu, juara umum lomba tata rias di New York Agustus 1986 dengan tema Putri Junjung Buih, juara dua lomba tata rias Cidesso di Glasgow Skotlandia 10 Agustus 1987 dengan tema Bhineka Tunggal Ika, dan juara satu lomba tata rias Cidesso di Singapura 1991 dengan tema Ratu Kencono Wungu.
Sebagai aktivis di berbagai bidang kehidupan sosial kemasyarakatan Mooryati Soedibyo memiliki segudang pengalaman berorganisasi. Untuk berbagai aktivitas dan pengabdiannya itu ia memperoleh pula banyak pengakuan dan penghargaan dari pemerintah maupun kalangan swasta seperti Upakarti, Satya Lencana Pembangunan, Tata Rias Internasional, Kalpataru, hingga anugerah sebagai Best of the Best Entrepreneur of the Year dari Ernst & Young yang acara puncaknya diselenggarakan di Monte Carlo -Monaco pada tanggal 4- 8 Juni 2003.
Produk lengkapKini Mustika Ratu memproduksi tak kurang 500 merek produk kosmetika. Terdiri kategori produk perawatan wajah, tata rias dasar, tata rias dekoratif, perawatan rambut, perawatan tubuh, dan lain-lain.
Produk Seri Mustika Ratu untuk pangsa pasar usia dewasa dengan tingkat kemampuan ekonomi menengah, dimaksudkan untuk perawatan kulit wajah, tata rias dasar, tata rias dekoratif, perawatan rambut, perawatan tubuh. Produk Seri Mustika Ratu ditujukan untuk pangsa pasar usia dewasa dengan tingkat ekonomi menengah ke atas, tersedia untuk perawatan kulit wajah Sari Aloe.
Pada tahun 1992 Mustika Ratu mulai memperkenalkan produk khusus remaja untuk perawatan wajah, tata rias, tata rias dekoratif, perawatan tubuh, dan perawatan rambut. Kemudian, pada tahun 1994 mulai diperkenalkan produk khusus balita untuk perawatan tubuh Ananda, Perawatan rambut Ananda, hingga ke minyak telon Ananda.
Produk andalan Mustika Ratu yang tak kalah penting adalah, 60 jenis jamu kesehatan dan kecantikan tubuh yang terbuat dari bermacam-macam ramuan alami (dikenal sebagai empon-empon), untuk berbagai kegunaan yang ditujukan bagi konsumen kelas menengah-atas.
Jamu Mustika Ratu bersifat unisex dapat diminum pria maupun wanita, baik dewasa maupun remaja, ditawarkan dalam beragam bentuk seperti jamu serbuk (cespleng), jamu rajangan (godog), pil, kalet, teh dalam kantong (tea bag), dan sebagainya. Mustika Ratu juga mengeluarkan 57 jenis jamu jagaraga, dikembangkan sebagai jamu kesehatan dengan harga relatif murah, kemasannya jamu seduh atau serbuk (cespleng) serta pil yang sangat ekonomis.
Demikian pula minuman, Mustika Ratu mengeluarkan beragam jenis minuman instan siap minum dalam tetrapack yang higienis dan praktis. Misalnya, minuman tradisional gula asam, beras kencur, serbat.
Spa Pijat tradisional gaya Jawa, ia menyebutnya layanan Javanese massage, adalah sisi lain warisan leluhur yang dikenali BRAy Mooryati Soedibyo sebagai spa ladang bisnis baru yang menggiurkan. Tak tanggung-tanggung, paket perawatan Taman Sari Royal Heritage Spa yang dikemasnya dijual secara franchise ke luar negeri, bersaing dengan pijat Shiatshu Jepang, Swedish, Thai massage dan beragam model pijat lainnya di luar negeri.
"Para leluhur saya dulu memiliki layanan serupa, misalnya di Kompleks Taman Sari Yogya atau Langenharjo Solo...." kata Mooryati, perihal pijat Jawa berbentuk pemulihan kesehatan dengan air plus pijat Keraton Jawa tempo doeloe.
Beberapa negara Asean sudah mengadopsi franchise bisnis spa tradisional Jawa kemasan Mooryati, seperti Singapura, Brunei, atau Thailand. Selain memperoleh management fee, ia berkesempatan memajukan produk jamu Mustika Ratu untuk perawatan di semua spa di luar negeri itu. Ia juga mengirimkan tenaga kerja pemijat wanita berpredikat therapis, atau pakar penyembuh yang berpenghasilan besar.
Sebelum dikirim ke luar negeri para therapis terlebih dahulu menjalani pelatihan. "Pokoknya, semua keluhan pegel linu pasti segera pulih, kalau sudah disentuh oleh jari-jari halus therapis saya," kata Mooryati, tentang keterampilan para therapisnya dalam hal pijat-memijat yang sangat diminati konsumen dari kota-kota besar Indonesia dan luar negeri.
Siapkan suksesiHampir 30 tahun sudah Mooryati Soedibyo mendirikan PT Mustika Ratu, Tbk. Perusahaan ini berstatus terbuka, bisa dimiliki masyarakat lewat pembelian saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ) sejak tahun 1995, dengan dukungan sekitar 5.000 orang karyawan. Suksesi kepemimpinan sudah disiapkannya. Tak kurang 70 persen urusan perusahaan sudah dihibahkan ke anak keduanya, Putri Koeswisnu Wardani.
Pendiri sekaligus chairman PT Mustika Ratu, Tbk BRAy Mooryati Soedibyo tinggal mengambil porsi sisa 30% pekerjaan kepemimpinan perusahaan. Itu pun, sudah tak terkait langsung dengan keseharian perusahaan. Mooryati, misalnya, lebih banyak menjalankan lobi dengan sesama pengusaha, atau mencari mitra dagang serta pasar baru ke mancanegara, dan sebagainya. Urusan di dalam perusahaan sepenuhnya menjadi wewenang Putri.
Kenyang dengan pengalaman, naik-turun dan makan asam garam kehidupan, Mooryati memahami benar belajar memimpin perusahaan bukanlah pelajaran mudah. Ia tak mau anaknya terjerumus dalam arogansi diri sebagai anak pendiri dan pemilik perusahaan. Iamembentuk dan menggembleng anak perempuannya itu dengan mengharuskannya menempuh karir dari bawah. Sebagai misal, Putri pernah dilibatkan di bagian pemasaran, bagian keuangan, dan menjalani rotasi ke bagian-bagian lain. Perlakuan terhadap Putri diterapkannya tak berbeda dengan karyawan lain.
Mooryati memaksakan waktu magang lima tahun kepada Putri untuk diberi wewenang mengambil keputusan kebijakan perusahaan. Itupun bermula dari urusan-urusan kecil. Mula-mula Putri diserahi urusan kecil-kecil hingga memuncak ke pencapaian menguasai porsi 70 persen pengendalian perusahaan.
Mooryati Soedibyo peraih penghargaan sebagai Best of the Best Entrepreneur of the Year dari Earnst & Young (EY), diserahkan pada pertemuan sedunia para wirausahawan pilihan Earnst & Young di Monte Carlo, Monaco pada 4-8 Juni 2003, satu-satunya wanita di forum membuatnya menjadi perhatian sebab nominasinya biasanya selalu didominasi kaum lelaki, mempersiapkan suksesi kepada Putri bukan berarti menafikan empat orang anak lainnya. Ia memberikan dan menyiapkan ladang usaha lain yang cocok kepada semua anaknya. Misalnya, ada anaknya yang dimintakan khusus mengelola bisnis spa,lahan yang baru dia dirikan satu dekade terakhir di dalam dan di luar negeri.
Demikian pula kepada Ir Joko Ramiaji, M.Sc, misalnya, diberi kesempatan mengelola bisnis jasa konstruksi yang dianggap lebih sesuai dengan minat. Kepada anaknya yang lain Mooryati tetap membebankan tanggungjawab menyelamatkan bendera Mustika Ratu. Jika tak terlibat di manajemen ya diserahi tugas sebagai komisaris perusahaan.
Selain PT Mustika Ratu Tbk, BRAy Mooryati Soedibyo masih memiliki beberapa perusahaan terkemuka lainnya, PT Mustika Ratu Investama bergerak di bidang jasa investasi dan keuangan, PT Mustika Ratu Centre bergerak di bidang jasa properti, dan PT Mustika Princess Hotel bergerak di bidang jasa perhotelan. Posisinya di masing-masing perusahaan direktur utama. Selain keempat itu masih ada beberapa anak perusahaan lain serta perusahaan-perusahaan yang langsung di bawah kendali anak-anaknya. Industri jamu rumahan BRAy Mooryati Soedibyo kini adalah sebuah konglomerasi usaha yang patut dibanggakan sebagai aset nasional.
SenatorDi usia senja 76 tahun Mooryati Soedibyo justru terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), yang jika di Amerika disebut senator. Ibu lima orang anak yang sudah 45 tahun tinggal di Ibukota Negara Jakarta dengan enteng menyebutkan alasan dirinya baru terjun ke politik, "Habis, baru sekarang kan ada DPD. Kemarin-kemarin mesti harus masuk partai dulu."
Ia tergolong piawai meraih simpati massa pemilih. Terbukti ia berhasil meraih suara terbesar mengalahkan jago-jago politik kawakan sekelas Sarwono Kusumaatmaja, mantan Sekjen Golkar dan menteri pada beberapa periode. Pada acara deklarasi Kelompok Wanita Karya ranting Cilangkap, misalnya, di akhir tahun 2003 di podium dengan sedikit berkampanye ia menyerukan, "Ibu-ibu, jangan lupa, pilih gambar yang ada di atas kotak kue itu, bernomor delapan ya," katanya. Nomor delapan yang dimaksudkannya adalah nomor urut dia ketika masih sebagai calon anggota DPD.
Di usia senja 76 tahun ia masih melanjutkan penyelesaian studi doktor di Universitas Indonesia, mengendalikan Mustika Ratu dalam porsi 30 persen pengambilan keputusan kebijakan lima tahunan, menetapkan visi dan misi perusahaan, mengendalikan ramuan jamu, dan kontrol pengawasan. Ia juga memimpin beberapa organisasi kecantikan di dalam negeri dan luar negeri. Semenjak menjadi calon senator ia secara perlahan mulai melepaskan diri dari posisi sebagai ketua di berbagai komunitas kemasyarakatan. Kecuali beberapa posisi penting dan strategis, yang masih membutuhkan sentuhan tangan dinginnya antara lain Ketua Umum Asosiasi Spa Indonesia, Ketua Umum Cidesco, dan Ketua Federation of Asia Pacific Bridal Associations Indonesia.
Konsentrasinya yang tinggi dahulu sebagai calon senator memang membuahkan hasil gemilang. Menurut pengakuannya ia sungguh-sungguh berminat sekali menjadi wakil rakyat walau dengan konsekuensi banyak yang harus dikorbankan. Menjadi senator baginya adalah ladang pengabdian serta kerja bakti semata. Sebagai pengusaha ia tak mau menggunakan waktu dan kelebihannya sebagai pengusaha sukses hanya untuk bersenang-senang. Ia justru ingin memajukan Jakarta dan membuatnya aman, tertib, sejahtera, indah, dan cantik.
Jakarta menurutnya sudah identik dengan kota yang banyak tawuran, banyak dihuni penduduk urban yang seringkali tidak tertib dan susah diatur, ditambah kepadatan dan kemacetan lalu lintas. Dalam pandangannya kesejahteraan rakyat tetaplah jauh lebih utama jika dibandingkan dengan beragam persoalan khas kota Jakarta tadi, seperti kemacetan dan sampah. Dia beranggapan warga yang kurang sejahtera dapat menimbulkan stres, pikiran tidak tenang, anak telantar, hingga memancing sikap mudah marah.
"Akibatnya, tawuran tak terelakkan lagi karena perut kosong dan tidak ada lapangan kerja," cetus BRAy Mooryati Soedibyo, "Sang Legendaris Industri Jamu Indonesia". Ia memiliki segala kelengkapan dan alasan tak terbantahkan sebagai legendaris industri jamu modern Indonesia.
0 Response to "BRAy Mooryati Soedibyo Legenda Jamu Indonesia"
Posting Komentar